Probolinggo, KabarBromo66.com – “Tugas kita adalah bagaimana koperasi ini tidak sekadar berdiri, tapi benar-benar bekerja. Ini tidak main-main,” tegas Kepala Desa Sumberrejo, M. Haris, dalam sambutannya saat Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) pembentukan Koperasi Merah Putih, Selasa siang (27/5/2025).
Dalam forum resmi yang dihadiri Camat Paiton Imam Syafi’i, perwakilan DKUPP, Danramil, Kapolsek, Ketua DPD, tokoh masyarakat, pendamping desa, hingga mahasiswa, Kades Haris menyatakan bahwa pembentukan koperasi ini merupakan bentuk respon serius atas arahan langsung dari Prabowo Subianto Presiden RI.
“Koperasi ini adalah amanat Presiden Prabowo untuk memajukan desa. Maka kami di Desa Sumberrejo telah mendiskusikan ini dengan berbagai tokoh dan lembaga agar koperasi yang dibentuk tidak hanya berjalan, tapi menopang ekonomi desa secara konkret,” ujar Haris.
Ia menekankan, koperasi ini tak hanya fokus pada simpan pinjam, tapi akan berkolaborasi dengan kelompok tani, UMKM, dan BUMDes untuk mendukung ketahanan pangan serta pengembangan sektor usaha desa. Bahkan, Desa Sumberrejo tengah menyiapkan proyek peternakan ayam petelur dan pengolahan pangan yang akan disinergikan dengan koperasi.
“Pengurus harus berani berkata ‘tidak’ bila usulan tidak realistis. Evaluasi potensi desa penting agar dana yang disuntikkan pemerintah tidak sia-sia,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Camat Paiton Imam Syafi’i menegaskan bahwa keberhasilan koperasi desa tergantung pada kesungguhan dan kesadaran semua pihak.
“Kalimat Presiden sangat jelas: ‘Saya ingin membesarkan koperasi’. Maka kita di lapis bawah harus satu bahasa. Bila ini diyakini dan dijalankan dengan sungguh-sungguh, Koperasi Merah Putih akan tumbuh sehat dan jadi penggerak ekonomi rakyat,” ujar Imam.
Ia juga menyampaikan bahwa koperasi akan mendapatkan dukungan dari 18 kementerian dan lembaga yang siap mendampingi penguatan SDM pengurus melalui pelatihan manajemen koperasi, keuangan, distribusi, hingga pemasaran.
Dalam pemaparannya, Imam juga memberi gambaran analisis unit usaha potensial seperti distribusi LPG. Menurutnya, jika koperasi bisa menangani distribusi kebutuhan pokok warga, termasuk LPG, maka potensi keuntungannya sangat besar dan langsung kembali ke masyarakat.
Tahapan selanjutnya pasca pembentukan koperasi adalah pemetaan potensi warga, pelatihan pengurus, dan penyusunan rencana unit usaha koperasi. Diharapkan, seluruh warga Desa Sumberrejo dapat menjadi anggota koperasi secara menyeluruh.
Musdessus siang itu menjadi langkah awal penegasan bahwa semangat koperasi bukan sekadar simbol kelembagaan, melainkan strategi konkret pembangunan ekonomi desa dari, oleh, dan untuk warga Sumberrejo.
Tidak ada komentar