x

Harus Siaga 24 Jam, Ini Makna ‘Service Excellent’ ala Kepala Sekolah Baru SMAN 1 Kraksaan

waktu baca 2 menit
Jumat, 13 Jun 2025 02:52 0 52 Redaksi Satu

Probolinggo. KabarBromo com – Suasana meriah menyelimuti halaman SMAN Negeri 1 Kraksaan pada Jumat (13/6/2025). Dalam momen penutupan lomba tarik tambang class meeting, kejutan tak terduga menghampiri Kepala Sekolah Ahmad Sudiarto, S.Pd., M.M. Para guru dan siswa serentak menyanyikan lagu selamat ulang tahun, merayakan hari lahir ke-58 sang kepala sekolah yang baru sebulan menjabat di sekolah tersebut.

“Terima kasih, ini sungguh luar biasa. Saya tidak menyangka akan diberi kejutan seperti ini,” ucap Ahmad Sudiarto, dengan senyum haru, saat ditemui di ruang kerjanya usai kegiatan.

Ahmad mengungkapkan bahwa dirinya pindah dari SMAN 1 Paiton dan resmi mulai bertugas di SMAN Negeri 1 Kraksaan sejak 21 Mei 2025, menggantikan Kepala Sekolah sebelumnya, Bambang Sudarto. Menariknya, ia menyebut adanya “karunia unik” karena baik dirinya maupun kepala sekolah yang digantikannya memiliki nama keluarga yang sama: Sudarto.

“Ini bukan kebetulan. Allah sudah menakdirkan. Ahmad Sudiarto ada di sini, Bambang Sudarto ke SMAN 1 Paiton. Nama boleh sama, tapi tugas kami berbeda,” ujarnya sambil tersenyum.

Dalam momen wawancara tersebut, Ahmad juga menyampaikan program unggulan yang mulai ia terapkan di sekolah, yakni “Service Excellent” atau pelayanan prima. Program ini, menurutnya, bertujuan membangun budaya kerja penuh semangat melayani antara guru dan siswa.

“Guru harus hadir penuh di kelas, memahami kebutuhan siswa, dan bisa dihubungi 24 jam untuk bimbingan akademik maupun non-akademik,” katanya tegas.

Tak hanya itu, SMA 1 Kraksaan di bawah kepemimpinan Ahmad juga mulai melangkah menuju pembelajaran digital secara menyeluruh. Mulai dari RPP, materi ajar, hingga evaluasi kini dikemas dalam format digital dan disimpan di server berbasis cloud.

“Anak-anak tidak lagi pakai kertas. Semua materi ada di Google Drive, tinggal klik tautan dari guru, langsung belajar. Kita dorong kecepatan dan ketepatan dalam proses pembelajaran,” jelasnya.

Digitalisasi ini mencakup seluruh aspek, termasuk administrasi, informasi sekolah, hingga pengelolaan 15 mata pelajaran utama. Ia menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi ini bukan sekadar tren, melainkan strategi untuk menciptakan pembelajaran yang inklusif dan efisien.

Meski banyak tantangan, Ahmad yakin dengan sinergi antar guru, siswa, dan tenaga kependidikan, SMAN 1 Kraksaan dapat menjadi sekolah percontohan di wilayah timur Kabupaten Probolinggo.

“InsyaAllah, perlahan tapi pasti, SMAN 1 Kraksaan akan menjadi mutiara dari timur Probolinggo. Menjadi sinar dan kebanggaan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Probolinggo,” pungkasnya.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x