Probolinggo, KabarBromo66.com – Kemacetan panjang akibat kerusakan Jembatan Pajarakan kembali memicu keluhan para pengguna jalan. Warga mendesak Bupati Probolinggo segera mengambil langkah konkret, termasuk berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur guna mempercepat penanganan kerusakan yang terus berulang.
Pantauan di lokasi, antrean kendaraan mengular hingga beberapa kilometer di jalur pantura. Para sopir dan pengguna jalan terlihat frustrasi akibat waktu tempuh yang molor hingga berjam-jam. Salah satu pengguna jalan, Hamid, menilai pemerintah daerah kurang sigap dan cenderung lambat dalam merespons kondisi tersebut.
“Kalau saya jadi bupati, saya akan gelontorkan uang pribadi. Itu bisa disebut sedekah demi mempercepat pengerjaan jembatan. Ini sangat berpahala, apalagi menyangkut ambulans dan kendaraan darurat,” ujarnya.
Hamid juga mendorong agar Bupati Probolinggo tidak hanya menunggu instruksi dari pusat, melainkan proaktif menekan percepatan di lapangan. Terlebih, ruas Jalan Teuku Umar hingga jalur pantura merupakan jalur vital penghubung ekonomi antarwilayah.
Data di lapangan menunjukkan, kerusakan Jembatan Pajarakan lebih cepat terjadi dibandingkan dengan Jembatan Semampir, meskipun konstruksinya hampir serupa. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait kualitas pengerjaan dan ketahanan struktur jembatan.
Sementara itu, dalam status WhatsApp milik Bupati Probolinggo, dr. M. Haris, yang diunggah pada pukul 08.16 WIB, Senin (14/4/2025), ia menyampaikan:
“Kemacetan Jembatan Pajarakan, banyak yang mengusulkan agar alternatif tol dibuka sementara. Sejak awal terjadi kemacetan, kita sudah menghubungi Jasa Marga. Jasmar sih oke saja, tapi masalahnya penggunaan tol harus seizin Menteri PU. Lajur baru juga baru siap satu sisi saja sementara, dan banyak prosedur yang harus dilalui. Ini sudah kita usulkan sejak awal kemacetan kemarin. Koordinasi juga telah dilakukan dengan pihak Polri.
Konstruksi bajanya memang sudah mengalami korosi, sudah waktunya peremajaan, sehingga mudah sobek. Proses sedang kita ajukan untuk peremajaan.”
Tidak ada komentar