Probolinggo, KabarBromo66.com – “Koperasi Merah Putih ini bukan semata-mata soal dana, tapi solusi konkrit dari keluh kesah warga yang selama ini terjerat utang ke bank,” ujar Dimas Eko Romadhoni, Kepala Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) yang digelar Sabtu malam (24/5/2025).
Pernyataan Dimas mengawali pembentukan resmi Koperasi Merah Putih, yang menjadi respons langsung atas Instruksi Prabowo Subianto Presiden RI Nomor 9 Tahun 2025 tentang penguatan ekonomi desa. Musdessus malam itu berlangsung di Balai Desa Bulu dan dihadiri berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh pemuda, hingga para petani dan pelaku UMKM.
Menurut Dimas, hadirnya koperasi ini dilandasi keresahan banyak warga desa yang terlilit pinjaman berbunga tinggi. Ia mencontohkan bagaimana pinjaman Rp2 juta di bank dalam setahun bisa membengkak hingga Rp5 juta karena sistem cicilan mingguan.
“Ini bukan lagi soal bantuan, ini tentang keberanian desa mengambil alih kendali ekonomi warganya,” tegasnya.
Dalam pemaparannya, ia juga mengungkap bahwa koperasi ini dirancang tidak hanya untuk simpan pinjam, tetapi juga untuk menyuplai kebutuhan pokok warga secara langsung dari pupuk, beras, hingga minyak goreng dengan skema distribusi berbasis RT/RW.
Sementara itu, Camat Kraksaan Puja Kurniawan menekankan bahwa pembentukan koperasi ini harus selesai sebelum 31 Mei 2025, sesuai batas waktu dari Kementerian Dalam Negeri.
“Koperasi ini harus jadi, karena ini program nasional. Nantinya, koperasi ini tidak hanya menopang perekonomian desa, tetapi juga akan dilatih dan didampingi langsung oleh OPD terkait,” ujar Puja.
Puja juga menjelaskan, koperasi ini berbeda dengan BUMDes karena bersifat lebih terbuka dan beranggotakan seluruh warga. Koperasi Merah Putih akan didaftarkan secara resmi dan mendapat pengesahan badan hukum, termasuk pelatihan pengelolaan digital.
Dalam forum yang berlangsung hingga larut malam itu, dibentuk pula struktur awal kepengurusan, dan disepakati bahwa koperasi ini akan menjadi pusat distribusi kebutuhan pokok sekaligus wadah ekonomi produktif masyarakat Desa Bulu.
“Koperasi ini adalah milik warga. Kita mulai dari sini untuk membawa nama Desa Bulu harum di tengah geliat ekonomi nasional,” pungkas Dimas Eko Romadhoni.
Tidak ada komentar