x

Tausiah 10 Muharram: Haji Ahmad Sudiarto Ajak Umat Hidupkan Sunah Menyantuni Anak Yatim

waktu baca 2 menit
Senin, 7 Jul 2025 02:08 0 51 Redaksi Satu

PROBOLINGGO, KabarBromo.com – “Barang siapa menghidupkan sunahku, salah satunya menyantuni anak yatim, maka ia adalah kekasihku dan kelak bersamaku di surga,” ujar Pembina Majelis Taklim Al-Kautsar, Haji Ahmad Sudiarto, S.Pd., M.M., dalam tausiah yang digelar di Masjid Baiturrahman, Perumahan Sumber Taman Indah (STI), Kota Probolinggo, Senin (7/7/2025).

Tausiah tersebut disampaikan dalam rangka memperingati 10 Muharram 1447 H. Di hadapan jemaah yang memadati masjid, Ahmad menegaskan bahwa momentum Asyura adalah saat yang tepat untuk memperkuat nilai kasih sayang, kepedulian sosial, serta semangat berbagi, khususnya kepada anak-anak yatim.

“Nabi Muhammad sendiri adalah anak yatim. Sejak dalam kandungan, beliau telah ditinggal ayahnya. Tak lama setelah dilahirkan, ibundanya pun wafat. Maka, menyantuni anak yatim berarti meneladani perjuangan Rasulullah,” jelas pria yang biasa disapa Abah Ahmad, yang juga merupakan kepala sekolah SMAN 1 Kraksaan.

Dalam tausiahnya, ia juga menyoroti pentingnya menghidupkan empat karakter utama sebagaimana termaktub dalam Surah Ali Imran ayat 133–135. Keempatnya adalah: suka bersedekah dalam kondisi sempit maupun lapang, mampu menahan amarah, mudah memaafkan kesalahan orang lain, dan gemar beristigfar saat melakukan kesalahan.

“Empat hal ini adalah tiket menuju surga Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Maka, jangan takut kehilangan kavling surga,” ujarnya, disambut tepuk tangan hadirin.

Menutup tausiahnya, Ahmad menyampaikan pesan spiritual dari Sayidina Ali bin Abi Thalib yang menyebutkan bahwa suatu kaum tidak akan ditimpa musibah selama mereka menjaga tiga hal: memakmurkan masjid dengan salat berjamaah, menjaga tali silaturahmi, dan memperbanyak istigfar.

“Empat bulan mulia, termasuk Muharram ini, adalah waktu yang sangat sakral. Amal dilipatgandakan, tetapi dosa pun demikian. Maka, mari kita jaga hati, jaga amal, dan jaga lisan,” tegasnya.

Peringatan 10 Muharram tahun ini menjadi ruang pertautan antara nilai spiritual dan sosial. Kehadiran warga, takmir, serta jemaah yang berpartisipasi aktif dalam berbagi kebahagiaan bersama anak-anak yatim menjadi bukti bahwa semangat keteladanan Rasulullah SAW masih hidup di tengah masyarakat.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x